Bagi Anda pemilik bisnis perlu melakukan sertifikasi ISO karena memiliki banyak sekali bermanfaat, salah satunya adalah meningkatkan kredibilitas bisnis di mata konsumen. Tapi apakah Anda tau apa kepanjangan ISO? Pada artikel kali ini BGP Konsultan akan membahas mengenai kepanjangan ISO dan jenis-jenisnya.
ISO didirikan pada tahun 1946 di London, Inggris. Saat ini, ISO memiliki lebih dari 160 anggota dari negara-negara di seluruh dunia. Anggota ISO terdiri dari badan standarisasi nasional, organisasi perdagangan, asosiasi industri, dan organisasi konsumen.
ISO mengembangkan standar-standarnya melalui proses yang melibatkan konsensus internasional. Konsensus berarti bahwa semua pihak yang berkepentingan, termasuk produsen, pengguna, dan pemerintah, memiliki kesempatan untuk memberikan masukan pada standar yang sedang dikembangkan.
Mengenal Kepanjangan ISO Standard
Kepanjangan ISO adalah International Organization for Standardization. ISO adalah organisasi non-pemerintah internasional yang mengembangkan standar-standar internasional untuk berbagai produk, jasa, proses, dan sistem. Standar-standar ISO bertujuan untuk meningkatkan kualitas, keamanan, dan efisiensi.
ISO didirikan pada tahun 1947 di Jenewa, Swiss, dengan tujuan untuk mempromosikan pengembangan standar internasional dan memfasilitasi perdagangan internasional. ISO telah menerbitkan lebih dari 22.000 standar internasional yang mencakup berbagai bidang, termasuk produk, jasa, sistem manajemen, dan praktik bisnis.
Baca Juga: Perbedaan Standar ISO 9000 dan ISO 14000, Dibahas Lengkap!
ISO bekerja sama dengan badan-badan standarisasi nasional di seluruh dunia untuk mengembangkan standar yang dapat diterima secara internasional. Standar-standar ini dirancang untuk memastikan bahwa produk, jasa, dan proses memenuhi persyaratan tertentu, sehingga dapat meningkatkan kualitas, keselamatan, dan efisiensi.
Fungsi ISO (International Organization for Standardization)
Setelah mengetahui apa kepanjangan ISO, kini Anda perlu mengetahui apa saja fungsi ISO untuk perusahaan. ISO memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
1. Mengembangkan standar internasional
Proses pengembangan standar internasional dimulai dengan penyusunan proposal standar oleh badan standarisasi nasional. Proposal standar ini kemudian dibahas oleh komite teknis ISO. Komite teknis ISO terdiri dari perwakilan dari badan standarisasi nasional di seluruh dunia.
Jika proposal standar disetujui oleh komite teknis ISO, maka standar tersebut akan dipublikasikan sebagai draf standar. Draf standar ini kemudian akan diuji coba oleh organisasi dan perusahaan di seluruh dunia.
Setelah draf standar diuji coba, maka akan diadakan pemungutan suara untuk menentukan apakah standar tersebut akan disetujui sebagai standar internasional. Jika standar tersebut disetujui, maka akan dipublikasikan sebagai standar internasional.
2. Menyebarkan standar internasional
ISO menerbitkan standar internasional dalam berbagai format, termasuk format cetak, format elektronik, dan format web. Standar-standar ini tersedia untuk umum dan dapat diakses oleh siapa saja.
ISO juga bekerja sama dengan badan-badan standarisasi nasional di seluruh dunia untuk mempromosikan dan menyebarkan standar internasional.
3. Membantu negara-negara untuk mengadopsi standar internasional
ISO memberikan dukungan teknis dan pelatihan kepada negara-negara yang membutuhkan untuk mengadopsi standar internasional. ISO juga menyediakan informasi dan sumber daya untuk membantu negara-negara dalam memahami dan menerapkan standar internasional.
4. Menyelesaikan masalah teknis yang timbul dari perdagangan internasional
ISO bekerja sama dengan badan-badan perdagangan internasional untuk menyelesaikan masalah teknis yang timbul dari perdagangan internasional. ISO juga memberikan panduan dan rekomendasi untuk membantu perdagangan internasional berjalan lancar.
5. Meningkatkan kerja sama internasional
ISO bekerja sama dengan organisasi internasional lainnya untuk meningkatkan kerja sama internasional. ISO juga mempromosikan kerja sama antar negara dalam pengembangan standar internasional.
ISO adalah badan penting yang berperan dalam meningkatkan kualitas, keselamatan, dan efisiensi produk, jasa, dan proses. Standar ISO dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, termasuk perusahaan, pemerintah, konsumen, dan lingkungan.
Jenis-Jenis Standar ISO
Setelah Anda mengetahui apa kepanjangan ISO, kini Anda perlu mengetahui jenis-jenis standar ISO. ISO menerbitkan standar dalam berbagai bidang, termasuk:
1. Standar ISO Untuk Produk
Standar ISO untuk produk menetapkan persyaratan untuk produk tertentu, seperti produk manufaktur, produk konsumen, dan produk kesehatan. Standar ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk memenuhi persyaratan keselamatan, kinerja, dan kualitas tertentu.
Beberapa contoh standar ISO untuk produk antara lain:
- ISO 9001:2015 – Sistem Manajemen Mutu
- ISO 14001:2015 – Sistem Manajemen Lingkungan
- ISO 22000:2018 – Sistem Manajemen Keamanan Pangan
- ISO 13485:2016 – Sistem Manajemen Mutu untuk Produk Medis
- ISO 16949:2016 – Sistem Manajemen Mutu untuk Produk Otomotif
2. Standar ISO Untuk Jasa
Standar ISO untuk jasa menetapkan persyaratan untuk jasa tertentu, seperti jasa keuangan, jasa kesehatan, dan jasa pariwisata. Standar ini bertujuan untuk memastikan bahwa jasa memenuhi persyaratan kualitas, efisiensi, dan kepuasan pelanggan tertentu.
Beberapa contoh standar ISO untuk jasa antara lain:
- ISO 9001:2015 – Sistem Manajemen Mutu
- ISO 14001:2015 – Sistem Manajemen Lingkungan
- ISO 22000:2018 – Sistem Manajemen Keamanan Pangan
- ISO 27001:2013 – Sistem Manajemen Keamanan Informasi
- ISO 28000:2010 – Sistem Manajemen Keamanan Supply Chain
3. Standar ISO Untuk Sistem Manajemen
Standar ISO untuk sistem manajemen menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen tertentu, seperti sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, dan sistem manajemen keamanan informasi. Standar ini bertujuan untuk membantu organisasi meningkatkan kinerja mereka.
Beberapa contoh standar ISO untuk sistem manajemen antara lain:
- ISO 9001:2015 – Sistem Manajemen Mutu
- ISO 14001:2015 – Sistem Manajemen Lingkungan
- ISO 27001:2013 – Sistem Manajemen Keamanan Informasi
- ISO 45001:2018 – Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- ISO 50001:2018 – Sistem Manajemen Energi
4. Standar ISO Untuk Praktik Bisnis
Standar ISO untuk praktik bisnis menetapkan persyaratan untuk praktik bisnis tertentu, seperti praktik manajemen risiko, praktik pengadaan, dan praktik rantai pasokan. Standar ini bertujuan untuk membantu organisasi meningkatkan efisiensi dan efektivitas mereka.
Beberapa contoh standar ISO untuk praktik bisnis antara lain:
- ISO 31000:2018 – Manajemen Risiko
- ISO 20400:2015 – Pengadaan yang Berkelanjutan
- ISO 28000:2010 – Sistem Manajemen Keamanan Supply Chain
- ISO 19011:2018 – Panduan Audit Sistem Manajemen
- ISO 37001:2016 – Sistem Manajemen Anti Penyuapan
Standar ISO dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, termasuk perusahaan, pemerintah, konsumen, dan lingkungan. Sekian artikel kali ini tentang apa kepanjangan ISO, fungsi dan jenisnya, semoga bermanfaat dan terima kasih.
Topik Terkait:
- Kepanjangan ISO 9001
- Kepanjangan ISO 14001